Terimakasih, Ibu
Kali ini saya tidak membuat sebuah cerpen, puisi atau karya sastra sejenisnya. Kenapa? karena saya bukan ahlinya, wehehe. Kesempatan kali ini, saya hanya ingin menyampaikan isi hati yang tertuang dengan kata-kata yang agak 'amburadul' bahasanya, mohon dimaklumi karena sedang dalam proses belajar #eaa:' Waktu itu, 27 Desember di suatu keluarga terdengar harmoni detak jantung seorang bayi mungil yang amat mungil, orang-orang mengatakan bayi itu sebesar botol air mineral, disimpan di inkubator selama beberapa bulan dikarenakan kondisi bayi itu terlahir prematur, dan Allhamdullillah akhirnya bisa menjalani hari dengan sehat waalfiat hingga sekarang. Siapa bayi itu ? Yaps dia adalah saya~huhu:' Mungkin, saat saya dilahirkan oleh Ibu. Ibu saya menangis, ya menangis. Alasan menangis ada dua, dikarenakan nangis bahagia melihat anak nya lahir, atau tangis karena merasakan rasa sakit fisik yang saat melahirkan anaknya yang satu ini yang sampai sekarang sering merepotkan ...