Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Mesin Waktu

Gambar
Sumber Foto : Google Pas masih kecil ngebet banget pengen jadi orang 'dewasa'. Dulu pikirnya jadi orang dewasa itu enak, bebas ngapain aja, bisa ngatur diri sendiri atau orang lain, dan ekspetasi baik lainnya. Lucunya, banyak juga yang katanya udah 'dewasa' pengen balik lagi ke masa kanak-kanak tanpa mikirin beban yang bejibun. Tapi, nyatanya semua ini telah sesuai dengan jalan-Nya. Dari masa kanak-kanak sampe dewasa, udah ada tahapannya dan dari dewasa gak akan bisa balik lagi ke 'masa dunia permainan'.  Semua telah diatur olehNya, bahkan fase perjalanan kita di dunia akan terhenti, dihentikan olehNya. Fase tersebut dinamakan dengan 'kematian', salah satu fase yang tak dapat di tebak kapan dan dimanaa Sang Khalik akan menjemput, usia tidak menjamin seseorang akan dijemput terlebih dahulu toh yang masi muda seger buger banyak yang sudah dijemput olehNya, dan walaupun kita ngumpet di gedung yang menjulang tinggi, besar, dan mewah ...

Virus Merah Jambu

Tahun 2019 di era digital yang amat canggih banyak banget budaya luar yang masuk ke kehidupan muda-mudi Indonesia, salah satunya drama korea. Drama yang menyuguhkan kisah romansa muda-mudi di negaranya, drama yang menggambarkan betapa bahagianya saling jatuh cinta terikat dengan hubungan yang dinamakan 'pacaran'. Ya'Elah Eitss, tapi itu cuma drama bung! Realitanya, kita cuma bisa berekspetasi tinggi, kenapa? Yaa karena ajaran Islam tidak mengajarkan hal-hal yang berbau 'pembaperan tingkat dewa' (read : pacaran) hehe.  Sejujurnya, saya baru tau berinteraksi dengan lawan jenis tuh harus ada batasnya, dan jangan sampe punya hubungan yang dinamakan 'pacaran' itu ketika saya SMA, hmm. Itu pun berkat orang-orang yang Allah kirimkan kepada saya, beberapa diantaranya Buya, dan sahabat-sahabat  (Putri,Muthiah, Amel,Ifa, dll).  Dan selidik punya selidik dari pengalaman cinta monyet yang pernah saya dan teman-teman alami (sebelum mengetahui 'pacaran...

Cinta-Nya Allah Swt

Gambar
Mesjid Al-Ikhlas, Garut Kota Hari demi hari kita lewati, entah sudah berapa  ribu jam waktu yang dilalaikan oleh diri ini. Lalai akan kewajiban diri menjadi seorang 'anak', 'kakak-adik', 'mahasiswa', bahkan lalai akan kewajiban menjadi hambaNya yang taat. sungguh malu diri ini. Sejak mata dibuka saat adzan subuh berkumandang hingga ditutup dengan adzan isya sampai badan diselimuti dengan kehangatan kain selimut dan empuknya kasur kesayangan, Allah selalu memberikan cintaNya kepada hambaNya. Setiap hambaNya berdoa, dan  curhat akan kesedihannya, Dia selalu membaca dan cepat untuk membalas setiap doa hambaNya. Setiap hambaNya melakukan kesalahan, Dia selalu memeluk hangat dan menerima taubat dari hambaNya bahkan Allah masih memberikan karunia untuk bernafas kepada hambaNya. Bahkan, ketika hambaNya bercermin sadar akan dosa yang telah diperbuat, Allah selalu menutupinya, andaikan Allah membuka aib masing-masing hambaNya, sungguh badan ini akan bau dengan...